Kamis, 05 Juli 2012


 Mempromosikan Bahasa Indonesia di Luar Negeri

Posted by PuJa on November 30, 2011
Ajip Rosidi
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/
Kerajaan Malaysia sejak lama memperlihatkan langkah-langkah positif untuk memajukan salah satu bahasa resminya, yaitu bahasa Malaysia. Di Malaysia, kecuali bahasa Malaysia (tadinya bahasa Melayu), bahasa Cina, Inggris, dan Tamil pun menjadi bahasa resmi. Akan tetapi, yang dikembangkan oleh pemerintah Malaysia hanya bahasa Malaysia.
Dalam memajukan bahasa Malaysia, pemerintah Malaysia sangat bersungguh-sungguh. Kecuali melakukan langkah-langkah di dalam negeri, baik dalam hal pendidikan bahasa dan sastra Malaysia di sekolah-sekolah serta di masyarakat maupun dalam usaha membina dan mendorong agar orang banyak menulis karya ilmu ataupun karya sastra dalam bahasa tersebut, mereka pun membuat berbagai langkah untuk menarik minat orang mancanegara terhadap bahasa Malaysia. Mereka menyediakan tenaga pengajar bahasa dan sastra Malaysia di berbagai perguruan tinggi di luar negeri yang mengajarkan bahasa Indonesia. Indonesia adem ayem saja menghadapi minat orang luar terhadap bahasa Indonesia, bersikap pasif dengan menyerahkan seluruh insiatif dan langkah (serta biaya) kepada asing, sedangkan Malaysia justru bersifat agresif. Di samping menyediakan tenaga pengajar (dengan biaya ditanggung oleh pemerintah Malaysia), asal perguruan tinggi yang bersangkutan membukakan pintu bagi pengajaran bahasa dan sastra Malaysia, pemerintah Malaysia juga menyediakan dana untuk mengundang para sarjana bahasa dan sastra Indonesia untuk memperhatikan dan membuat penelitian tentang bahasa dan sastra Malaysia yang hasilnya kemudian diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP). Karena sikap dan langkah itu, banyak ahli mancanegara tentang bahasa dan sastra Indonesia, “berhijrah” menjadi pemerhati, peneliti, dan penerjemah bahasa Malaysia, antara lain Dr. Monique Lajoubert dari Prancis, Dr. Wendy Mukherjee dan Harry Aveling dari Australia, Prof. Parnickel dari Rusia (sudah meninggal), dan lain-lain.
Oleh karena itu, kita tak usah merasa heran apalagi cemburu kalau ternyata perhatian orang dan sarjana asing terhadap bahasa dan sastra Malaysia kian meningkat sementara perhatian terhadap bahasa dan sastra Indonesia kian kecil. Kita merasa bangga kalau mendengar ada orang asing yang mempelajari dan menjadi pakar bahasa dan sastra nasional kita, tetapi kita tidak pernah memelihara minat itu agar terus tumbuh. Seakan-akan kita yakin bahasa dan sastra Indonesia itu begitu hebat dan begitu kaya isinya sehingga akan selalu menarik minat orang asing untuk mempelajarinya. Kita tidak melihat bahwa untuk bahasa-bahasa yang memang hebat dan memang kaya isinya seperti bahasa Inggris, bahasa Prancis, dan bahasa Jerman pun, pemerintahnya masih menganggap perlu untuk mempromosikannya di luar negeri dengan mengadakan lembaga yang khusus dan menyediakan biaya yang khusus pula.
Kita selalu mengatakan bahwa untuk kegiatan seperti itu tidak punya dana. Akan tetapi untuk menempatkan orang-orang sebagai wakil bangsa di negara-negara yang kebanyakan tak kita ketahui apa manfaatnya, ternyata selalu ada uang. Banyak perwakilan RI yang sebenarnya lebih baik ditutup karena hanya menghabiskan uang. Sebagai bangsa miskin yang hidupnya dari utang, tak perlulah kita bermegah-megah dengan membuka perwakilan (kedutaan, kedutaan besar, konsulat, ataupun konsulat jenderal) yang sama sekali tak efisien. Para diplomat homestaff kita banyak yang mendapat fasilitas yang sama dengan yang hanya diperoleh duta besar negara maju. Padahal yang dikerjakannya umumnya hanyalah urusan administrasi yang rutin, sehingga nasib bangsa kita yang menjadi TKI atau TKW di luar negeri baru menjadi perhatian mereka kalau sudah menjadi kasus di pengadilan atau sesudah bunuh diri – dan selalu terlambat dan tak pernah berhasil dibela.
Jadi yang tidak ada itu bukan dananya, melainkan kemauannya. Kemauannya tidak ada karena kita tidak mempunyai kesadaran akan arti kebudayaan, kesenian, dan bahasa serta sastra bagi bangsa. Kita menganggap kebudayaan itu hanya sebagai barang jadi, komoditi yang laku dijual, oleh karena itu kebudayaan disatukan dalam satu departemen dengan pariwisata. Kita menganggap kebudayaan itu sejenis dengan pariwisata, yaitu sesuatu yang digemari oleh orang asing yang untuk itu mereka bersedia mengeluarkan dolar. Yang menarik perhatian kita hanya dolar yang akan dihasilkannya. Kita tidak pernah menganggap kebudayaan itu sebagai proses yang memengaruhi eksistensi kita sebagai bangsa. Waktu disatuatapkan dengan pendidikan, kebudayaan hanyalah jadi pelengkap; tetapi rasanya masih lebih tepat daripada disatuatapkan dengan pariwisata.
Kenyataan bahwa dahulu kebudayaan disatuatapkan dengan pendidikan tetapi sekarang disatuatapkan dengan pariwisata menggambarkan alam pikiran kita sebagai bangsa, dahulu kita lebih idealistis, menempatkan kebudayaan sejajar dengan pendidikan. Akan tetapi, setelah kita menganggap pendidikan merupakan kegiatan bisnis yang bisa menghasilkan uang, pandangan kita terhadap kebudayaan juga berubah. Kita melihat kebudayaan sebagai sumber devisa. Ironisnya, berpindahnya kebudayaan disatuatapkan dengan pariwisata itu dilakukan ketika pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid yang konon budayawan.
Memang kita tidak tahu manusia macam apa sebenarnya “budayawan” itu. “Sastrawan” kita tahu, ialah orang yang berolah sastra. “Wartawan” kita tahu, ialah orang yang biasa membuat atau terlibat dengan kegiatan jual beli warta. “Dramawan” kita tahu, ialah orang yang aktif dalam bidang drama atau teater. “Seniman” kita tahu, ialah orang yang berkesenian, menciptakan kesenian. Akan tetapi “budayawan”? Asal ada orang yang tidak jelas masuk ke dalam “wan” yang lain, mudah saja disebut budayawan. Artinya budayawan adalah yang bukan sastrawan, yang bukan dramawan, yang bukan seniman, yang bukan wartawan….***
Penulis, budayawan /15 Jan 2011.

Sastra Indonesia


 Kartini dan Kesadaran Berbahasa

Posted by PuJa on November 30, 2011
Wildan Nugraha*
Pikiran Rakyat, 19 April 2009
LEPAS dari sosoknya yang bagi sementara pihak sangat lekat dengan kepentingan politik etis Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda, kesadaran berbahasa Kartini agaknya menjadi salah satu faktor yang membuatnya terus dikenang. Tanggal ulang tahunnya, 21 April, di negeri ini identik dengan namanya; nama seorang perempuan ningrat yang lahir di Jepara pada 1879.
Dalam salah satu suratnya kepada Stella Zeehandelaar, Kartini mengungkapkan bahwa selain bahasa Belanda yang sudah dikuasainya, dia pun ingin pula mahir berbahasa asing lainnya, yakni bahasa Prancis, Inggris, dan Jerman. Bukan karena agar pandai bercakap-cakap dalam bahasa itu, melainkan supaya dapat membaca buah pikiran penulis-penulisnya.
Antara lain lewat kesadaran berbahasa itulah Kartini menemukan ketidakberesan dalam masyarakatnya. Meski dikungkung adat, mata Kartini lebar terbuka melihat dunia luas di luar Jepara, teristimewa kepada dunia Barat, dan hal itu menyuburkan daya kritis dalam nuraninya. “Adat sopan santun orang Jawa amat sukar,” ujar (Raden Ajeng) Kartini kepada Stella dalam surat bertanggal 18 Agustus 1899.
Tentang feodalisme yang sangat mengakar di lingkungannya Kartini menggambarkan, misal, bila adiknya sedang duduk di kursi dan dia berjalan melewatinya, maka sampai kakaknya berlalu sang adik harus turun duduk di tanah sambil menundukkan kepalanya. Sementara, seorang gadis Jawa yang baik jalannya harus perlahan-lahan dengan langkah yang pendek-pendek seperti siput layaknya. Lalu dalam hal berbahasa pun, Kartini menyadari bahwa bahasa yang bertingkat-tingkat di lingkungannya itu menghadirkan sekat-sekat kemanusiaan: seseorang akan “berdosa” bila memakai bahasa Jawa rendah (ngoko) kepada sembarang orang.
Akan tetapi, Kartini bukan seorang “radikal”. Dia tidak lantas membenci kejawaannya. “Boleh jadi seluruh badan kami sudah dijiwai pikiran dan perasaan Eropa; tetapi, darah, darah Jawa yang hidup dan mengalir hangat dalam tubuh kami ini, sekali-kali tidak dapat dihilangkan. Kami merasainya pada harum kemenyan dan semerbak bunga, pada lagu-lagu gamelan, pada irama angin ketika meresak pucuk-pucuk pohon kelapa, pada dekut perkutut, pada waktu batang padi bersiul, saat lesung padi berdentung-dentung,” ungkap Kartini dalam satu suratnya kepada Rosa Manuela Abendanon. Pun, Kartini menghargai orang tua dan kakak-kakaknya dengan menuruti semua adat Jawa dengan tertib. Tapi sebagai sebentuk perlawanan, kata Kartini kepada Stella, “Mulai dari aku ke bawah, kami langgar seluruhnya adat itu.”
Salah satu hal yang ditekankan Kartini adalah mengenai pencerahan akal budi, sebuah inti dari pemikiran modern yang tengah berkembang di Eropa pada masa itu, yang membayang kuat di benak Kartini. “Kemajuan peradaban,” katanya kepada Nyonya Ovink-Soer, “didapat bila kecerdasan pikiran dan kecerdasan budi sama-sama dimajukan.” Lantas, soal mempertinggi derajat budi manusia, Kartini kerap menyoal ihwal kesadarannya dalam berkeyakinan.
Kepada Stella dalam suratnya bertanggal 6 November 1899, misalnya-dan terbaca juga dalam surat-suratnya kepada Nyonya Abendanon-Kartini melihat bahwa kepada masyarakat di tempatnya keteguhan taklid lebih kuat ditanamkan ketimbang keteguhan yang dilandasi kesadaran. Bagaimana mungkin seseorang bisa mencintai keyakinannya bila tidak mengenalnya, ungkapnya. “Orang-orang di sini diajarkan membacanya, tapi tidak diajarkan maknanya,” katanya. “Pikirku, itu pekerjaan gila.” Banyak lagi Kartni menuliskan kegundahannya mengenai realitas di sekelilingnya yang dengan tersirat dia sandarkan kepada keyakinannya. “Papa orang yang tidak dapat mengerti, bahwa kecuali ada keluhuran dalam derajat dan pangkat, masih ada keluhuran lain yang meniadakan segala-galanya,” tulisnya kepada Nyonya Abendanon, 13 Agustus 1900.
Kesadaran berbahasa memang merupakan sesuatu yang penting. Dalam hal Kartini, kesadaran ini tak bisa dilepaskan dari kebiasaannya berkorespondensi dengan sahabat-sahabat penanya. Mungkin kita bisa menganggap semua peristiwa yang dialami seseorang sebagai peristiwa yang acak; dan kebiasaan menulis sebagai salah sebuah upaya merefleksikan peristiwa-peristiwa acak tersebut. Mengutip Bambang Sugiharto (1996), bahasa dapat membantu memperdalam peristiwa-peristiwa acak seseorang lewat refleksi dan dengan mengangkat segala hal partikular ke taraf konsep yang bersifat umum. Deskripsi membantu agar pengalaman menemukan bentuknya; dia dapat mengangkat makna tersembunyi di dalam input indrawi yang acak-acakan saat seseorang mengalami sesuatu peristiwa, dan dengan begitu deskripsilah yang menjadikan seseorang memahami pengalaman, atau yang membuat segala peristiwa acak menjadi “pengalaman”.
Bambang Sugiharto mencontohkan, misalnya, pengalaman membaca buku bisa berubah banyak manakala seseorang harus membuat ulasan tentangnya. Tulisan ulasan yang dibuat itu dengan sendirinya akan mengintensifkan pengalaman membaca dengan mengangkatnya ke taraf refleksi. Maka Kartini, bila demikian, dengan surat-suratnya yang luar biasa dia kerjakan, setidaknya jika betul selama empat atau lima tahun terakhir masa hidupnya-dia wafat dalam usia 25 pada 17 September 1904-seakan tidak berhenti melakukan refleksi atas “peristiwa-peristiwa acak” yang didapatkannya sehari-hari.
Gagasan-gagasan kritis Kartini, terutama tentang pentingnya pendidikan, posisi sentral kaum perempuan dalam masyarakat yang beradab, dan nilai-nilai filosofis transendental didapatkan dari kekayaan pergaulan dan bacaannya; hal yang mungkin sukar dia peroleh bila tidak disokong oleh kesadarannya dalam berbahasa. “Bahasa adalah rumah tempat tinggal sang Ada,” kata Martin Heidegger (1889-1976). Bila benar, demikian sahut Bambang Sugiharto, maka bahasa adalah rumah bagi pengalaman-pengalaman yang bermakna. Pengalaman yang telah diungkapkan adalah pengalaman yang telah mengkristal, menjadi semacam “substansi” tertentu. Dengan kata lain, pengalaman itu tidak bermakna bila tidak menemukan “rumah”-nya dalam bahasa. Sebaliknya, tanpa pengalaman nyata bahasa adalah ibarat kerang yang kosong tanpa kehidupan.***
* Wildan Nugraha, cerpenis bergiat di Forum Lingkar Pena (FLP) Bandu
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2009/04/kartini-dan-kesadaran-berbahasa.html

Sastra Indonesia


 Gadis Kecil yang Mencintai Nisan

Posted by PuJa on March 31, 2012
Pengarang : Jusuf AN
Tebal : x + 94 halaman
Ukuran : 14 x 21 cm
Penerbit : Indie Book Corner
Tahun terbit : 2012`
http://www.kompasiana.com/jusuf_an
Alhamdulillah, setelah menunggu cukup lama, akhirnya kumpulan cerpen “Gadis Kecil yang Mencintai Nisan” terbit. Buku tersebut memuat 11 cerpen yang semuanya pernah di muat di media cetak-koran, tabloid dan majalah.
Berikut semacam pengantar yang terdapat dalam kumcer ini:
Jusuf AN kembali melahirkan sebuah karya sastra, kali ini merupakan sebuah kumpulan cerpen. Antologi cerpen ini merupakan salah satu naskah yang menjadi pemenang Sayembara Buku Indie 2011 yang diselenggarakan oleh Indie Book Corner.
Kumpulan cerpen yang diberi judul Gadis Kecil yang Mencintai Nisan ini memang banyak mengeksplorasi perempuan di dalam karyanya, terutama cerpen. Terbukti, hampir semua cerpen dalam buku ini memiliki keterkaitan dengan dunia dan persoalan perempuan. Perempuan-perempuan di dalam cerpen Jusuf AN bukanlah perempuan yang pasif, tapi juga bukan perempuan yang terlalu agresif. Jusuf AN bertutur dengan gaya realis tentang dunia perempuan pada umumnya. Ia tak menggarap gaya hidup perempuan kelas atas, affair, perselingkuhan kelas mewah, atau kecanggihan mereka di dunia kerja. Jusuf AN menampilkan sisi-sisi yang tampak pada perempuan, sabar, namun juga pemberontak, keras tapi juga penurut, penuh kenangan dan memiliki sisi romanisme.
Gaya bercerita Jusuf AN dalam beberapa cerpen dalam buku ini meletakkan perempuan sebagai orang yang bicarakan oleh tokoh-tokoh utamanya. Ia menampilkan sisi psikologis perempuan kelas menengah ke bawah, walau ada juga satu-dua cerpen yang menampilkan perempuan elite, tetapi bukan itu yang sebenarnya ingin disasar. Meski bicara soal perempuan, Jusuf AN adalah seorang penulis yang mampu memotret persoalan sosial. Lokalitas tidak ditempatkan pada sesuatu yang asing dan melulu dikritik. Ia hadir sebagaimana adanya. Jusuf AN menampilakn realitas ke dalam cerpennya yang membuat kita tercengang dan takjub pada hal-hal remeh yang tak terperhatikan, seperti dalam cerpen Sawan Manten.
Gadis Kecil yang Mencintai Nisan karya Jusuf AN memotret hal-hal sederhana dengan bahasa yang cukup sederhana juga. Hal-hal religius tertanam kuat dalam karya-karyanya secara eksplisit. Dia tidak mendakwai tetapi mencoba mengajak pembacanya merenungkan hal-hal yang dekat dengan kita dan bahkan yang teralami langsung oleh pembaca.
***
Membaca kumpulan cerpen di buku ini, kita diajak untuk kembali menjadi ‘orang awam’, yang melihat keseharian tanpa pretensi apa-apa. Kita disuguhi kisah-kisah romantic dan menikmatinya di sudut kamar. Kita seperti diingatkan bahwa sebetulnya kehidupan ini sederhana saja, kitalah yang membuatnya rumit dan penuh prasangka..” (Yanusa Nugroho, Cerpenis)
Jusuf adalah seorang pencerita dengan gaya yang sederhana. Menulis dengan bahasa sederhana nan lancar, plot sederhana minim tikungan, penokohan sederhana tak melangit, konflik sederhana tanpa debar, dan pesan sederhana dalam siratan. Dengan kesederhanaan itu pembaca yang sibuk mengejar dunia seakan diajaknya untuk sejenak ‘pulang’ dan beristirah, merenung kembali akan hakikat tujuan perjalanannya. (Diana AV Sasa, Kerani d-Buku, Surabaya)
Harapan saya, kumpulan cerpen tersebut bisa turut meramaikan khasanah kesusastraan tanah air dan bermanfaat bagi pembaca.
Kawan Kompasianers yang mau pesan buku tersebut bisa inbox. Harga : 35.000 (belum diskon 10%)
Dijumput dari: http://media.kompasiana.com/buku/2012/03/19/gadis-kecil-yang-mencintai-nisan/

Sastra Indonesia


 Gadis Kecil yang Mencintai Nisan

Posted by PuJa on March 31, 2012
Pengarang : Jusuf AN
Tebal : x + 94 halaman
Ukuran : 14 x 21 cm
Penerbit : Indie Book Corner
Tahun terbit : 2012`
http://www.kompasiana.com/jusuf_an
Alhamdulillah, setelah menunggu cukup lama, akhirnya kumpulan cerpen “Gadis Kecil yang Mencintai Nisan” terbit. Buku tersebut memuat 11 cerpen yang semuanya pernah di muat di media cetak-koran, tabloid dan majalah.
Berikut semacam pengantar yang terdapat dalam kumcer ini:
Jusuf AN kembali melahirkan sebuah karya sastra, kali ini merupakan sebuah kumpulan cerpen. Antologi cerpen ini merupakan salah satu naskah yang menjadi pemenang Sayembara Buku Indie 2011 yang diselenggarakan oleh Indie Book Corner.
Kumpulan cerpen yang diberi judul Gadis Kecil yang Mencintai Nisan ini memang banyak mengeksplorasi perempuan di dalam karyanya, terutama cerpen. Terbukti, hampir semua cerpen dalam buku ini memiliki keterkaitan dengan dunia dan persoalan perempuan. Perempuan-perempuan di dalam cerpen Jusuf AN bukanlah perempuan yang pasif, tapi juga bukan perempuan yang terlalu agresif. Jusuf AN bertutur dengan gaya realis tentang dunia perempuan pada umumnya. Ia tak menggarap gaya hidup perempuan kelas atas, affair, perselingkuhan kelas mewah, atau kecanggihan mereka di dunia kerja. Jusuf AN menampilkan sisi-sisi yang tampak pada perempuan, sabar, namun juga pemberontak, keras tapi juga penurut, penuh kenangan dan memiliki sisi romanisme.
Gaya bercerita Jusuf AN dalam beberapa cerpen dalam buku ini meletakkan perempuan sebagai orang yang bicarakan oleh tokoh-tokoh utamanya. Ia menampilkan sisi psikologis perempuan kelas menengah ke bawah, walau ada juga satu-dua cerpen yang menampilkan perempuan elite, tetapi bukan itu yang sebenarnya ingin disasar. Meski bicara soal perempuan, Jusuf AN adalah seorang penulis yang mampu memotret persoalan sosial. Lokalitas tidak ditempatkan pada sesuatu yang asing dan melulu dikritik. Ia hadir sebagaimana adanya. Jusuf AN menampilakn realitas ke dalam cerpennya yang membuat kita tercengang dan takjub pada hal-hal remeh yang tak terperhatikan, seperti dalam cerpen Sawan Manten.
Gadis Kecil yang Mencintai Nisan karya Jusuf AN memotret hal-hal sederhana dengan bahasa yang cukup sederhana juga. Hal-hal religius tertanam kuat dalam karya-karyanya secara eksplisit. Dia tidak mendakwai tetapi mencoba mengajak pembacanya merenungkan hal-hal yang dekat dengan kita dan bahkan yang teralami langsung oleh pembaca.
***
Membaca kumpulan cerpen di buku ini, kita diajak untuk kembali menjadi ‘orang awam’, yang melihat keseharian tanpa pretensi apa-apa. Kita disuguhi kisah-kisah romantic dan menikmatinya di sudut kamar. Kita seperti diingatkan bahwa sebetulnya kehidupan ini sederhana saja, kitalah yang membuatnya rumit dan penuh prasangka..” (Yanusa Nugroho, Cerpenis)
Jusuf adalah seorang pencerita dengan gaya yang sederhana. Menulis dengan bahasa sederhana nan lancar, plot sederhana minim tikungan, penokohan sederhana tak melangit, konflik sederhana tanpa debar, dan pesan sederhana dalam siratan. Dengan kesederhanaan itu pembaca yang sibuk mengejar dunia seakan diajaknya untuk sejenak ‘pulang’ dan beristirah, merenung kembali akan hakikat tujuan perjalanannya. (Diana AV Sasa, Kerani d-Buku, Surabaya)
Harapan saya, kumpulan cerpen tersebut bisa turut meramaikan khasanah kesusastraan tanah air dan bermanfaat bagi pembaca.
Kawan Kompasianers yang mau pesan buku tersebut bisa inbox. Harga : 35.000 (belum diskon 10%)
Dijumput dari: http://media.kompasiana.com/buku/2012/03/19/gadis-kecil-yang-mencintai-nisan/

Sastra Indonesia


 Diam sebagai Puncak Perlawanan

Posted by PuJa on March 31, 2012
Tjahjono Widarmanto
http://www.suarakarya-online.com/
“Kita telah melawan,
Nak, Nyo, sebaik-baiknya,
sehormat-hormatnya”

Perempuan itu bernama Nyai Ontosoroh ia telah melakukan perlawanan hampir sepanjang hidupnya. Perlawanan melawan nasib dantakdirnya. Dengan penuh kesadaran mencoba mengubah nasibnya melawan berbagai kemungkinan. Saat nasib mengantarkannya menjadi gundik Mellema, seorang amtenar Belanda ia hanya pasrah menerima takdirnya.
Namun, dibalik sikap pasrahnya, berbekal ambisi dan dendam sekaligus sedikit diuntungakan dengan politik etis tuannya, ia mengubah nasibnya menjadi seorang pengusaha partikulir yang besar. Perlawanan yang dilakukan adalah perlawanan yang diam-diam, tidak hiruk pikuk, namun dilakukannya sepanjang hidupnya. Dia berhasil memunculkan dirinya sebagai sosok yang baru, dari sekedar perempuan dusun biasa menjadi sosok penentu dalam pengambilan keputusan besar bersangkut paut dengan investasi, produksi, dan distribusi. Dia berhasil memunculkan identitasnya yang baru walaupun harus melakoni bahkan melampaui segala citra busuk seorang Nyai.
Perlawanan yang dilakukannya bukanlah perlawanan yang frontal, namun sebuah perlawanan yang mengalir bersama sebuah penerimaan pada takdir. Pasrah tak sekedar diam dan menangisi nasib, namun dalam pasrah muncul sebuah perlawanan yang diam .
Diamnya Nyai Ontosoroh sebagai seorang perempuan Jawa yang memunculkan perlawanan dibalik sikap pasrah, barangkali bisa dipahami saat kita melihat sosok Gendhari (Gendari) dalam cerita pewayangan. Ketika ia diperdaya oleh Bhisma untuk diperistri seorang Deatarata yang buta, seorang yang lemah, seorang yang ringkih dibawah bayang-bayang keagungan Bhisma dan keperkasaan Pandu. Gandhari tak bisa menolak takdir itu. Dan tak bisa menggugat suratan tangannya. Gandhari dalam pasrahnya menanggung kesewenang-wenangan nasib dan sejarah, menemukan satu cara melawan. Ia memutuskan untuk selamanya menutup kedua matanya dengan seuntai kain hitam, sampai mati agar tak melihat apa-apa.
Namun, sejak itu, Gandhari bersama adiknya, Sengkuni, dengan cerdiknya disusunnya sebuah skenario baru, muslihat yang halus, yang kelak akan melahirkan episode-episode sedih bagi anak-anak Pandu serta membentangkan kematian Bhisma dalam sebuah pertempuran maha dahsyat. Dalam diri manusia Jawa memang selalu muncul kontradiksi-kontradiksi, dalam diri manusia Jawa selalu muncul kontras dan tumpang tindih.
Di balik diam ada perlawanan, di balik kelembutan muncul kekejian. Sebuah serat bernama Centhini menggambarkan ketumpangtindihan itu. Di dalam Centhini bisa dilihat betapa manusia Jawa itu penuh kontras, tumpang tindih antara raga dan roh, antara yang sensual dan spiritual, antara lembut dan tajam, antara yang alim dan alami, antara Jawa dan Islam.
Pada Centhini melalui pengembaraan Amongraga dari Giri, kita bisa melihat deskripsi ajaran sufistik, deskripsi cara ibadah, deskripsi makanan, hinga deskripsi seks yang gila. Kontras yang paling mencolok ada pada pupuh 362, bait-bait saat Amongraga bersama istrinya, Tembang Raras, berada di biliknya yang tertutup. Ada adegan para santri yang menyanyi dan menari seakan-akan memberikan latar musik pada adegan ranjang Amongraga dan Tembang Raras.
Dan, di bilik itu tak ada yang erotik. Hari itu, sama seperti 39 malam lainnya kedua suami istri itu tak bersenggama sama sekali. Pria alim itu hanya nembang mewejang istrinya. Namun diluar ada Jayengraga, lelaki tampan yang merasakan desakan libido yang dahsyat.Dalam situasi ereksi luar biasa ia gagal meniduri isteri dan selirnya yang sedang datang bulan, dan akhirnya melampiaskan nafsunya ke pantat dua pemuda penggiringnya. Ia orgasme dan subuh tiba, adegan homoseksual itu berpindah, Jayengraga mandi. Mengambil wudhu, dan shalat bersama santri lainnya.
Pada akhirnya dapat dilihat bahwa Centhini menampakkan penggambaran situasi kejiwaan yang kontras dan tumpang tidih pada manusia jawa. Persis kita jumpai pada Nyai Ontosoroh dan Gendhari yang memunculkan sebuah kontras yaitu : diam dan sebuah perlawanan. Sebuah pasrah dan sebuah dendam! ***
______________31 Maret 2012
Tjahjono Widarmanto Lahir di Ngawi, 18 April 1969. Alumnus IKIP Negeri Surabaya (sekarang UNESA). Pendidikan Pascasarjananya diselesaikan tahun 2006. Tulisan-tulisannya burapa essai budaya, sosial, pendidikan, dan puisi dimuat diperbagai media antara lain Kompas, Republika, Jawa Pos, Surya, Suara Karya, Kedaulatan Rakyat,Pikiran Rakyat ,Harian SINDO, Bernas, Suara Pembaruan, Harian Sindo, Bahana (Brunai), Perisa (Malaysia) dan Horizon

Pendudukan Jepang di Indonesia

OPINI | 21 April 2012 | 19:21 Dibaca: 893   Komentar: 0   1 dari 1 Kompasianer menilai bermanfaat
Pendudukan Jepang di Indonesia sejak 9 Maret 1942 merupakan rangkaian politik imperialismenya di Asia Tenggara. Sebagai akibat dari kemajuan industri Jepang yang pesat ditempuhlah strategi ekspansi untuk mencari bahan mentah dan daerah pemesaran baru juga sumber pangan Jepang. Menguatnya ambisi militerisme Jepang disamping didorong konstalasi politik di Jepang sendiri yang memungkinkan hal itu terjadi. Dalam kerangka politik makro , imperialisme Jepang memiliki hubungan erat dengan dokumen Tanaka , yaitu dokumen tentang rencana ekspansionisme Jepang.
Invasi ke Indonesia merupakan bagian dari kerangka politik ekspaansionisne Jepang di Asia Tenggara. Cita-cita Jepang membangun Kawasan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya dibawah naungannya dicoba dan direalisasikan dengan mencetuskan perang Asia Timur Raya.
a. Pengaruh Pendudukan Jepang Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi
Pendudukan Jepang di Indonesia telah merobek-robek sendi-sendi nilai ekonomi, sosial dan budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena menguras harta dan tenaga rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia merasakan malapetaka baru dengan merasakan penderitaan dan kesengsaraan yang luar biasa bagi rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia merasakan kekurangan pangan dan sandang yang kemudian mengakibatkan kelaparan dan kematian serta penderitaan moral .
Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia mempunyai dua prioritas yaitu :
• menghapuskan pengaruh Barat dikalangan rakyat Indonesia
• memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam perang Asia Timur Raya
Jepang melakukan propaganda yang intensif untuk menyakinkan rakyat Indonesia bahwa bangsa Jepang adalah saudara tua seperjuangan melawan Barat. Namun kenyataannya semua tindakan dan perlakukan menimbulkan penderitaan rakyat Indonesia. Politik Jepang untuk mengatur ekonomi masyarakat terwujud dalam politik penyerahan padi secara paksa yang berakibat kemiskinan endemis, menurunnya derajat kesehatan, dan meningkatnya angka kematian serta berbagai penderitaan fisik dalam pengerahan tenaga kerja romusa , perekrutan pemuda dan masyarakat desa dalam latihan kemiliteran untuk kemenangan perang Asia Timur Raya.
Pada awal pendudukan Jepang , mengambil dua langkah penting , yaitu pertama menstabilkan kondisi ekonomi yang terlihat dari upayanya untuk menguasai inflasi ekonomi dengan menetapkan patokan harga bagi sebagian besar barang dan menangani dengan keras penimbun barang. Kedua Jepang mengeluarkan aturan produk hukum baru sesuai dengan kepentingan pendudukan Jepang di Indonesia. Selama pendudukan Jepang mengekang berbagai organisasi di Indonesia. Dengan kaum nasionalis diadakan kerjasama dengan tujuan bersatu dan berdiri sepenuhnya dibelakang Jepang serta memperlancar pekerjaan pemerintahan militer. Jepang menyuruh kaum nasionalis untuk turut aktif didalam pemerintahan Gunsei. Dalam pemerintahan Gusei ini muncul tokoh seperti Ir. Soekarno.
b. Pengaruh Pendudukan Jepang Terhadap Pergerakan Nasional
Pertemuan di Bukit Tinggi , Ir Soekarno dengan Jepang isinya Jepang tidak menghalangi dalam membina Indonesia Merdeka. Hal ini Ir Soekarno dan Moh. Hatta mengambil keputusan untuk menjadikan perselisihan pahamnya Partindo dan PNI Baru untuk diakhir dan bersatu memimpin rakyat Indonesia dimasa sulit itu , persatuan keduanya dikenal dengan nama Dwi Tunggal. Soekarno-Hatta. Kerjasama Ir Soekarno dengan Jepang dimulai dalam Komisi yang menyelidiki adat istiadat dan tata negara yang dibentuk oleh Gunsei pada tanggal 8 Nopember 1942. Komisi itu beranggotakan 13 orang antara lain : Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Sutarjo Kartohadikusumo, Abikusno Cokrosuyoso, KH Mas Mansyur, Ki Hajar Dewantoro, Prof. Husein Joyodiningrat, Dr. RNg.Purbocaroko, Mr. Supomo. Dari anggota tersebut dikenal sebagai empat serangkai yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta, KH.Mas Mansyur dan Ki Hajar Dewantoro. Empat serangkai diberi kepercayaan untuk memimpin gerakan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang dibentuk 9 Maret 1943 , atas usul Ir. Sorkarno. Tujuan Putera ialah mempersatukan rakyat Jawa untuk menghadapi serangan Sekutu yang semakin dekat dengan Indonesia (Jawa). Tugas Putera menggerakan tenaga dan kekuatan rakyat untuk memberi bantuan kepada usaha-usaha untuk mencapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Dengan demikian Jepang dapat menggunakan para pemimpin Indonesia untuk menanamkan kekuasaannya. Sebaliknya para pemimpin tidak mau begitu saja diperalat Jepang , mereka menggunakan sarana Jepang guna tetap berjuang mendapatkan kemerdekaan Indonesia. Karena pada masa itu , masa sulit dalam pergerakan nasional Indonesia. Karena bangsa Indonesia dalam kondisi yang sangat lemah jalan yang terbaik yang ditempuh dengan kerjasama dengan Jepang, dari kerjasama ini hanyalah sebuah alat untuk mempercepat proses kemerdekaan Indonesia yang telah lama mereka perjuangkan. Lembaga yang diciptakan Jepang seperti Java Hookokai (kebangkitan rakyat Jawa ), Putera, Peta, Fujinkai (perkumpulan kaum wanita), Keibodan (barisan pemuda membantu polisi, kebakaran, dan serangan udara pembantu) , Seinendan (korp pemuda semi militer) , Heiho (pasukan pembantu ) dan sebagainya justru dimanfaatkan para pejuang ini untuk memupuk semangat kebangsaan guna memudahkan jalan untuk mencapai kemerdekaan.
Sebagai bagian dari politik Jepang , memanfaatkan sumber daya manusia dengan mobilisasi massa pemuda dan rakyat secara besar-besaran dalam program-program latihan semi militer. Tujuannya sebagai tenaga cadangan bagi kepentingan militer Jepang. Mobilisasi masa rakyat terbagi dalam Seinendan , Keibodan, Fujinkai dan Peta (Pembela tanah Air) yang telah mendorong rakyat memiliki keberanian, sikap mental untuk menentang penjajah, pemahaman terhadap kemerdekaan maupun sikap mental yang mengarah pada terbentuknya nasionalisme.
Sedangkan kelompok pejuang lain yang menolak bekerjasama dengan Jepang dan anti fasisme membentuk jaringan bawah tanah dan terus berjuang , antara lain :
• Kelompok Syahrir , memiliki pengikut kaum pelajar diberbagai kota seperti Jakarta, bandung, Surabaya, Cirebon dan sebagainya .
• Kelompok Amir Syarifudin , ia sangat keras dalam mengeritik Jepang, tahun 1943 ditangkap dan dijatuhi hukuman mati tahun 1944 , atas bantuan Soekarno hukumannya diubah dari hukuman mati menjadi seumur hidup , setelah Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1945 , ia bebas dari hukuman.
• Golongan Persatuan mahasiswa , sebagaian besar dari kedokteran di Jakarta antara lain : J. Kunto, Supeno, Subandrio
• Kelompok Sukarni , kelompok ini sangat berperan besar disekitar proklamasi kemerdekaan , antara lain : Sukarni, Adam Malik, Chaerul Saleh, Maruto Nitimiharjo, Pandu Wiguna dan sebagainya.
• Golongan Kaigun , anggotanya bekerja pada angkatan laut Jepang akan tetapi terus menggalang dan membina kemerdekaan dengan tokoh yang simpati terhadap kemerdekaan Indonesia, antara lain : Mr.Akhmad Subarjo, Mr. Maramis, Dr. Sanusi, Dr Buntaran Martoatmodjo dan sebagainya
• Pemuda Menteng , bermarkas di Menteng 31 Jakarta , kebanyakan pengikut dari Tan Malaka dari Partai Murba antara lain : Adam malik , Chairul Saleh dan Wikana
Meskipun perjuangan mereka dalam kelompok-kelompok dan berbeda-beda strateginya bukan berarti perpecahan. Taktik yang mereka lakukan mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia.
Pada Tanggal 7 September 1944 , Perdana Menteri Jepang Koiso menjanjikan kemerdekaan bagi Hindia Timur atau Indonesia, namun kapan waktunya belum ditentukan. Tentara Jepang terus terdesak menuju kekalahan , mulai berperang sendirian dan semakin terdesak , sehingga agar Jepang memperoleh dukungan dari rakyat Indonesia membentuk Dokuritzu Zyoombi Tsooskai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 April 1945 , tugasnya mengumpulkan bahan yang dipergunakan untuk Indonesia Merdeka.
c. Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang
Karena Jepang hanya mengeluarkan janji-janji kosong , mensenggarakan rakyat, menghisap tenaga rakyat untuk kepentingan perang, dan menguras habis kekayaan rakyat Indonesia. Banyak rakyat yang tidak tahan lagi menghadapi kesengsaraan melakukan pemberontakan .
 Pemberontakan Cot Pilieng , Aceh
Seorang guru mengaji dan ulama muda bernama Tengku Abdul Djalil pada tanggal 10 Nopember 1942 memimpin rakyat Aceh melayan Jepang. Dengan bersenjatakan pedang , rencong dan kelewang rakyat dapat memukul mundur pasukan Jepang sehingga mereka terpaksa kembali ke Lhokseumawe. Serangan kedua Jepang juga dapat dipukul mundur rakyat Aceh dibawah Tengku Abdul Djalil.
 Pemberontakan Rakyat Singaparna
Pemberontakan yang dipimpin K.H Zainal Mustafa , seorang pemimpin pesantren di Sukamanah Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat. K.H Zainal Mustafa bertekat untuk melawan Jepang karena tidak tahan lagi melihat kehidupan rakyatnya yang sengsara. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 25 Februari 1944 setelah sholat Jumat. Dalam pertempuran antara pasukan Zainal Mustafa dengan tentara Jepang banyak tentara Jepang yang terluka dan tewas , namun banyak juga rakyat yang gugur setelah mengadakan perlawanan dengan gigih melawan Jepang. Zainal Mustafa ditangkap selanjutnya dimasukkan tahanan , kemudian di pindahkan ke Jakarta. Zainal Mustafa dihukum mati dan dimakamkan di Ancol. Saat ini makamnya telah dipindahkan ke daerah asalnya di tengah-tengah rakyat yang telah dibelanya dengan taruhan nyawa.
 Pemberontakan rakyat Indramayu
Pada bulan Juli 1944 rakyat Indramayu juga memberontak terhadap Jepang. Rakyat Lohbener dan Sindang Indramayu Jawa Barat memberontak kepada Jepang karena mereka tidak tahan lagi dengan perlakuan yang kejam dari Jepang.
 Pemberontakan Teuku Hamid , pada bulan Nopember 1944 di Aceh meletus pemberontakan dengan Jepang lagi. Dalam pemberontakan tersebut banyak rakyat yang menjadi korban , karena hamper semua yang tertawan dibunuh oleh Jepang.
 Pemberontakan Peta Blitar.
Pada tanggal 14 Februari 1945 di Blitar seorang Syodanco (komandan peleton) Peta bernama Supriyadi memimpin suatu pemberontakan melawan Jepang. Pemberontakan ini timbul karena anggota Peta sudah tidak tahan lagi melihat kesengsaraan rakyat. Banyak romusa yang meninggal selama dipekerjakan didaerah mereka. Sayang sekali pemberontakan terbesar pada zaman Jepang ini mengalami kegagalan karena persiapannya belum matang. Pemberontakan Supriyadi (Peta di Blitar ) telah gagal tetapi membawa pengaruh sangat besar terutama pada semangat kemerdekaan rakyat Indonesia terhadap penindasan bangsa asing.

Revolusi Industri

* Perubahan penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin
* Sebelum revolusi Industri:
                a. Revolusi agraria
                b. Penemuan-penemuan baru
                c. Serikat Sekerja [gilda]
* Gilda-gilda menyatu menjadi feodal[tuan-tuan tanah] lalu menjadi negara.
* Bapak Revolusi: James Watt
* Keadaan alam yang menunjang revolusi Industri di Inggris:
                1. Inggris memiliki baranga tambang banyak [batu bara]
                2. Mengubah tanah pertanian-->peternakan[rev agraria]-->biri-biri 
                   diambil bulunya-->dijadikan wool untuk textile

* Faktor politik pendorong:
                1. Pergantian pemerintahan. Pemerintahan keluarga baru mendukung rev. industri
                2. Inggris punya tanah jajahan yang sangat banyak

* Tahap-tahap revolusi Industri:
                1. Sistem domestic/ home Industri
                   -Dikerjakan di keluarga,peralatan sendiri, hasil untuk sendiri&dijual
                2. Industri manufucture
                   -Dikerjakan sekelompok orang akibat ada permintaan. Dikerjakan di rumah 
                   produksi.
                3. Factory sistem
                   -Pengolahan industri dengan mesin berat dan canggih. Disalurkan melalui 
                   agen resmi

*Dampak revolusi industri:
                1. Dampak politik:
                                1. Persaingan menguasai tanah jajahan
                                2. Faham kapitalisme[penanaman modal]
                                   -tanah jajahan untuk tempat penanaman modal, 
                                   pemasaran hasil industri, sumber bahan mentah

                2. Dampak sosial:

                                1. muncul pusat-pusat industri
                                2. Urbanisasi
                                3. Polusi udara
                                4. peningkatan mutu kualitas kehidupan masyarakat
                                5. nasib buruh tidak diperhatikan, terutama pengunaan buruh anak-anak dan wanita
                                6. muncul kawasan idustri "Black Country"
                                7. muncul revolusi sosial untuk memperbaiki nasib buruh [tokoh: Robert Owen]
                                8. muncul 2 lapisan masyarakat: buruh[partai buruh] dan penguasa[partai liberal]


REVOLUSI AMERIKA

1. Keadaan Amerika sebelum kedatangan Colombus
Sebelum Colombus menemukan benua Amerika, telah ada beberapa bangsa Eropa yang pernah menginjakkan kakinya di daerah pantai Benua Amerika. Bangsa Eropa itu adalah bengsa Noor atau lebih dikenal dengan sebutan bangsa Viking dari daerah Norwegia.
2. Keadaan Amerika setelah Pelayaran Colombus sampai ke Benua Amerika (1492)
Setelah Perjanjian Thordesillas (1492), atas perintah raja Spanyol, Colombus berlayar ke arah barat untuk mencari dan menemukan sumber rempah-rempah di dunia Timur. Perjalanan Colombus sampai ke kepulauan Bahama, Cuba, dan Santo Domingo. Keberhasilannya diikuti oleh orang-orang Spanyol dan Portugal yang datang ke Amerika, sehingga daerah Amerika Tengah dan Selatan menjadi daerah jajahan bangsa Spanyol dan Portugal. Portugal hanya mempunyai daerah jajahan di Brasil.
Sementara itu sejak abad ke-17, daerah Amerika Utara menjadi rebutan bangsa-bangsa eropa lain seperti Perancis, Inggris, dan Belanda.
Perancis Pada tahun 1603, Samuel de Champlain menduduki Kanada, kemudian tahun 1682, La Salle menduduki daerah Sungai Mississippi, disusul pada tahun 1699, Iberville menduduki daerah Muara Mississippi. Sehingga Perancis mempunyai daerah jajahan bagian tengah dari Amerika Utara, yaitu dari Kanada sampai New Orleans.
Inggris Tahun 1564 Raleigh menduduki Virginia, 1620 Pilgrimfather (Mayflower) menduduki Massachusetts, 1623 Calvert menduduki Maryland. Sehingga Inggris memiliki daerah jajahan di sepanjang pantai timur Amerika Utara.
Belanda Hudson menduduki daerah Sungai Hudson pada tahun 1609, kemudian disusul pada tahun 1626 Minuit manduduki daerah Nieuw Amsterdam (sekarang New York).
Pada tahun 1674, Inggris berhasil merebut Nieuw Amsterdam dan kemudian mengganti namanya menjadi New York. Pada perang 7 tahun (1756-1763) antara Inggris dan Perancis, Inggris berhasil merebut daerah yang dikuasai Perancis.
3. Perang Kemerdekaan Amerika Serikat (1774-1776)
a. Perang Kemerdekaan Amerika Serikat (1774-1776)
Sebenarnya lebih ditujukan untuk menentang kekerasan Inggris pada kaum kolonis. Pertempuran semula terjadi di Lexington dan kemudian berlanjut ke daerah Boston. Kedudukan Inggris semakin terdesak menghadapi pejuang-pejuang AS, akhirnya Inggris terpaksa meminta bantuan kepada koloninya di Kanada yang pada akhirnya memberontak dan semakin melemahkan kedudukan Inggris yang juga sedang berperang dengan Spanyol di Eropa.
Pada 4 Juli 1776 diadakan Declaration of Independence yang selain ditetapkan sebagai hari kemerdekaan AS (Independence Day) pada waktu itu disetujui adanya Articles of Convederate sehingga terbentuklah USA (United States of Amerika). Dalam menghadapi Inggris, AS dibantu oleh Perancis di bawah pimpinan Jenderal Lafayyete, dan juga oleh Spanyol.
Akhirnya Inggris dipimpin Jenderal Cornwalls bersama 7000 orang tentaranya menyerahkan diri kepada George Washington dan Lafayyete di kota Yorktown (1783). Dan pada perjanjian Paris, Inggris dipaksa untuk menandatangani perjanjian tersebut dengan tujuan agar kemerdekaan AS dapat diakui secara sah oleh negara-negara di dunia (1783).
b. Perkembangan Amerika Serikat
Ketika Declaration of Independence yang disusun oleh Thomas Jefferson ditandatangani, AS hanya terdiri dari 13 negara bagian. Namun dalam perkembangannya hingga kini, AS telah berkembang menjadi 50 negara bagian. Perkembangan negara-negara bagian ini terjadi melalui proses :
☭ Penambahan wilayah melalui ekspansi atau penyerangan dan pendudukan.
☭ Memberikan perlindungan kepada negara-negara yang menginginkannya dengan tujuan untuk menghindari ancaman dari negara-negara lainnya dan selanjutnya menjadi negara bagian.
☭ Pembelian wilayah yang disebabkan karena alasan politik.
c. Perang Saudara (Civil War) di Amerika Serikat
Amerika yang terdiri dari 13 negara bagian itu sebenarnya merupakan sebuah negara yang terdiri dari 2 blok yang saling bertentangan. Kedua blok itu adalah Blok Utara yang terdiri atas 4 negara bagian dengan tokohnya Alexander Hamilton. Blok Selatan terdiri atas 9 negara bagian dengan tokohnya Thomas Jefferson. Kedua blok itu memiliki banyak perbedaan antara lain :
☠ Dalam bidang ekonomi, Blok Utara mendasarkan pada ekonomi industri sedangkan Blok Selatan mendasarkan ekonomi agraris.
☠ Dalam bidang perbudakan, Blok Utara tidak memerlukan Budak, sedangkan Blok Selatan memerlukan budak.
☠ Dalam bidang kepartaian, Blok Utara memiliki Partai Republik, sedangkan Blok Selatan memiliki Partai Demokrat.
☠ Dalam bidang sosial, Blok Utara bersifat demokratis sedangkan Blok Selatan besifat aristokratis.
Perang saudara yang terjadi di AS berlangsung selama ± 4 tahun (1861-1865). Perang saudara ini sering disebut dengan Civil War atau Perang Abolisi yaitu perang yang ingin menghapuskan perbudakan, atau juga Perang Suksesi yaitu perang dimana pihak Selatan ingin memisahkan diri dari pemerintahan pusat. Perang ini dimenangkan oleh Blok Utara.
Perang ini menimbulkan dampak bagi AS, baik menyangkut masalah-masalah dalam maupun luar negeri, seperti :
a. Penghapusan sistem perbudakan
b. Kehancuran perekonomian pada negara AS bagian Selatan.
c. Munculnya kaum petualang dari AS bagian utara (yang disebut dengan Carpetbeggars) datang ke wilayah AS bagian Selatan yang bertujuan untuk melakukan perampokan.
d. Di tingkat tinggi berusaha untuk memegang jabatan pada tampuk-tampuk pemerintahan agar dapat melakukan korupsi.
e. Di tingkat rendah mereka melakukan perampokan terhadap harta milik tuan tanah.
f. Timbulnya rasa benci dari pihak AS bagian Selatan terhadap orang-orang Negro yang mendapat persamaan kedudukan dengan orang kulit putih.
g. Kehormatan AS naik di mata dunia internasional, seperti :
☣ AS menuntut Perancis agar menarik tentaranya yang ditempatkan di Meksiko dengan tujuan menjaga Kaisar Maximilliam (1867). Tuntutan itu dipenuhi oleh Kaisar Napoleon III karena Perancis merasa takut berperang melawan AS.
☣ AS menuntut Inggris untuk mengganti kerugian lewat pengadilan internasional di Geneva, karena membantu pihak Selatan.
☣ AS meminta kepada Rusia untuk menjual Alaska kepada AS pada 1867, untuk dijadikan bagian wilayahnya dengan maksud mengurung Inggris yang berkuasa di Kanada.
Dengan kedudukan ini, AS dapat mengurung kedudukan Inggris dan Kanada. Pada sekitar abad ke-19 AS berkembang ke arah barat yaitu dengan menduduki daerah-daerah baru seperti Indiana (1816), Mississippi (1817), Missouri (1821), Texas (1845), Iowa (1846), Oregon (1848), California (1850).

Revolusi Perancis


Revolusi Prancis

* Latar Belakang:
                1. Raja bertindak sewenang-wenang karena tidak
                    didasarkan undang-undang.
                   -Louise XIV : L'etat c'est moi-->Negara adalah saya
               2. Ketidakstabilan dan diskriminasi hak,
                     golongan bangsawan dan kaum rohaniwan  memiliki hak-hak istimewa,
                     seperti memungut pajak, tidak dikenai pajak, dan memiliki tanah.
                     Sebaliknya rakyat kecil malah diberati pajak
                3.  Keadaaan keuangan kerajaan buruk
                    -Madame de Pampoure dan Maria Antoinette-->Ratu defisit

* Tokoh penentang absolutisme:

                1. John Locke, pemerintahan harus dipegang oleh legislatif, eksekutif, federatif.

                2. Montesquieu, pemisahan kekuasaan dengan Trias Politica : legislatif,
                                                                            eksekutif, yudikatif

                3. JJ. Rosseau, pemerintahan demokrasi [kekuasaan di tangan rakyat],
                                bukunya: Du Contract Social

                4. Voltaire, mengajarkan usaha-usaha menentang dominasi gereja.


* Semboyan revolusi Prancis:

                1. Libertie - kebebasan

                2. Egalite - persamaan

                3. Fraternity- persaudaraan


*Dampak revolusi Prancis:
          
1. Bidang politik:
                Menyadarkan rakyat menuntut kebebasan, menentang kekuasaan asing,
                memunculkan semangat  nasionalisme, dan keinginan membentuk negara
                berkedaulatan rakyat.

2. Bidang Ekonomi:
                Penghapusan hak istimewa bangsawan dan pendeta. Rakyat berhak memiliki
                tanah dan hanya membayar pajak pada negara
           
3. Bidang sosial:
                Muncul golongan buruh, petani, kaum kapitalis.


* Pemerintahan Republik Prancis:

                1. Pemerintahan teror - Robespierre

                2. Pemerintahan Directoire - Napoleon bonaparte mulai tampil dalam pemerintahan

                3. Pemerintahan Konsul - dengan 3 orang konsul jendral:

                                -Napoleon : Konsul seumur hidup

                                -Abbe Sieyes

                                -Roger Ducos

                4. Kaisar Napoleon - Prancis kembali menjadi Kerajaan Absolut.
   Napoleon akhirnya dibuang ke  P. Ella[1814]. Namun kembali lagi
   dan berusaha merebut Prancis [Maret 1815].
   Akhirnya dibuang lagi sampai meninggal di St. Helena [1815]

Tari Saman - Tari Tradisional Aceh

Posted by Sang Penunggu Istana Daruddunia On 23:58
Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Sekarang, mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian unik ini.

Sejarah
Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.

Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.

Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.

Makna dan Fungsi
Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah.
Berikut contoh sepenggal syair dalam tari S aman:

Reno tewa ni beras padi, manuk kedidi mulu menjadi rempulis bunge.

Artinya:

Betapa indahnya padi di sawah dihembus angin yang lemah gemulai. Namun begitu, burung kedidi yang lebih dulu sebagai calon pengantin serta membawa nama yang harum.

Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.

Nyanyian
Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian :

1. Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.


Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.

Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik.

Penari
Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun, perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Di sinilah peran Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan syair-syair tari Saman.

Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
· Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
· Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
· Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.

Tari saman memang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di negeri kita sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di Australia dan Eropa. Baru-baru ini tari saman di pertunjukkan di Australia untuk memperingati bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam. Maka dari itu, kita harus bangga dengan kesenian yang kita miliki, dan melestarikannya agar tidak punah.


Sumber :http://ensiklopedi-budaya-indonesia.blogspot.com

Astro's Powers

"A hundered thousand horse power flying through the air, with a laser and a machine gun!"



Eyes

Astro's eyes also double as powerful search lights, allowing him to see in any situation.

Ears

Astro's ears are able to magnify his hearing by 1000 times, allowing him to hear great distances.

Fingers

Astro's index fingers house powerful lazers capable of cutting through almost any surface.

Arms & Legs

Astro's arms and legs are both able to transform into rocket jets allowing him to fly.

Hips

Astro's hips house a powerful machine gun. Although technically in his hips, the way Astro is animated makes it appear as though the guns are coming from his backside.

Sejarah Android OS

sejarah androidAndroid Inc, adalah sebuah perusahaan software kecil yang didirikan pada bulan Oktober 2003 di Palo Alto, California, USA. Didirikan oleh beberapa senior di beberapa perusahaan yang berbasis IT & Communication; Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White. Menurut Rubin, Android Inc didirikan untuk mewujudkan mobile device yang lebih peka terhadap lokasi dan preferensi pemilik. Dengan kata lain, Android Inc, ingin mewujudkan mobile device yang lebih mengerti pemiliknya. Sejarah Android dimulai dari sini.

Google dan Sejarah Android

Konsep yang dimiliki Android Inc, ternyata menggugah minat raksasa Google untuk memilikinya. Pada bulan Agustus 2005, akhirnya Android Inc diakuisisi oleh Google Inc. Seluruh sahamnya dibeli oleh Google. Nilai pembelian Android Inc ini oleh google tidak ada release pastinya. Tetapi banyak yang memperkirakan nilai pembelian Android Inc oleh Google adalah sebesar USD 50 juta. Saat itu banyak yang berspekulasi, bahwa akuisisi ini adalah langkah awal yang dilakukan Google untuk masuk ke pasar mobile phone.
sejarah androidAndy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White tetap di Android Inc yang dibeli Google, sehingga akhirnya mereka semua menjadi bagian dari raksasa Google dan sejarah android. Saat itulah mereka mulai menggunakan platfor linux untuk membuat sistem operasi bagi mobile phone.

Sejarah Android dan Open Handset Alliance

Pada bulan nopember 2007, terbentuklan Open Handset Alliance yang merupakan konsorsium dari beberapa perusahaan : Broadcom Corporation, Google, HTC, Intel, LG, Marvell Technology Group, Motorola, Nvidia, Qualcomm, Samsung Electronics, Sprint Nextel, T-Mobile dan Texas Instruments. Mereka sepakat untuk membuat open standart bagi mobile phone. Pada hari yang sama, mereka mengumumkan produk pertama mereka, yaitu Android yang berbasis Linux kernel versi 2.6.




Bulan Desember 2008, bergabunglah 14 perusahaan lainnya yaitu : ARM Holdings, Atheros Communications, Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, PacketVideo, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp dan Vodafone Group Plc. Hal ini merupakan langkah besar dalam sejarah Android untuk menjadi pemimpin dalam sistem operasi untuk mobile phone.
Beberapa Versi release resmi Android :
Android Cupcake 1.5
Android Donut 1.6
Android Eclair 2.0.x/2.1.x
Android Froyo 2.2.x
Android Gingerbread 2.3
Android Gingerbread 2.3.3
Android Honeycomb 3.0

Tulisan Jepang


Pertama-tama, pasti hampir semua orang indo udah tau kalo karate itu adalah salah satu ilmu bela diri dari jepang. tapi kalo kenapa namanya karate? ternyata kalo kita teliti, kanji karate terdiri dari 2 huruf, yang pertama “kara” dan yang kedua “te”. “kara” artinya kosong, sementara “te” artinya tangan. jadi intinya karate itu adalah ilmu bela diri dengan tangan kosong. gmana, praktis banget kan penggunaan kanji?
Nah yang kedua ini rada ribet. kalo kita denger “sushi” image yang muncul di kepala kita pasti langsung makanan yang dibuat dari daging mentah ikan. padahal kalo di liat dari kanji jepangnya, image-nya ga se”jijik” itu. coba aja bayangin kalo anak kecil nanya, “makanan yang namanya sushi itu apa sih?”, trus kita jawab “oh sushi itu daging mentah, enak lho!”. pasti tuh anak kecil bakal geli, ga akan mau makan sushi seumur hidup. sementara di jepang, sushi pertama kali namanya bukan sushi, tapi sumeshi. sumeshi ini terdiri dari 2 kanji, yang pertama “su” dan yang kedua “meshi”. “su” artinya cuka, “meshi” artinya nasi. jadi sebenernya “sumeshi” itu adalah nasi yang udah di kasih vinegar untuk ngebungkus sushi. tapi setelah beberapa jangka waktu, kata “me” dibuang, untuk lebih memudahkan pelafalannya. jadilah istilah sushi.

↓kanji sumeishi (sblh kiri) yang akhirnya jadi 3 variasi kanji sushi (kanan)↓
sushi.jpg
Semenjak lahirnya kata sushi, lahir juga 3 kanji yang berarti sushi. kanji (1) artinya penggabungan antara ikan yang udah direndem dengan garam & sake, dengan nasi yang udah difermentasikan. makanya sbenernya kanji nomor (1) ini adalah kanji yang paling tepat untuk melukiskan sushi. sementara kanji (2) artinya ikan yang udah diasinkan. dan yang terakhir (3) adalah yg paling sering di pake untuk menulis kata sushi saat ini. kanji (3) terdiri dari 2 huruf kanji. kanji pertama “kotobuki” dan kanji kedua “tsukasadoru”. “kotobuki” artinya (lumayan berat nih) = hidup panjang / kebahagiaan selamanya, sementara kanji kedua “tsukasadoru” artinya mengatur. jadi intinya sushi punya arti “benda yang mengatur hidup kita” dong? hahaha. gw baca di salah satu blog orang jepang yang ga terlalu suka sushi. dia juga bilang selain ga suka rasanya, dia ngerasa aneh dengan kanjinya. krn kanji “tsukasadoru” itu biasanya di pake untuk memberi ucapan selamat ke orang yang baru nikah, atau untuk membentuk kata “inochi wo tsukasadoru” yang artinya “mengontrol nyawa / kehidupan kita”. menurut dia, kalo ngebaca kanji sushi, yang terbayang di pikiran dia pertama adalah dewa kematian. dia bilang gini, “emangnya kalo ga ada sushi kita bisa mati? atau emang kita hidup berkat sushi? kenapa sushi bisa ngontrol hidup dan mati gw?”, hahaha. padahal setelah gw baca artikel lain, di sana dijelasin kenapa sushi dibentuk dari 2 kanji yang cukup “hebat”. ternyata krn sushi sering dijadiin makanan di acara2 resmi, makanya 2 huruf kanji tadi di pake, dengan arti “mengatur kebahagiaan” atau intinya, kalo ada sushi semua orang jepang jadi seneng.
Yang ketiga adalah karaoke. kasus yang ini agak beda sendiri nih, krn karaoke ini adalah penggabungan dari bahasa jepang dan inggris. kata depan yang bunyinya “kara”, sama dengan “kara” dalam karate yang artinya kosong. sementara “oke” adalah kependekan dari orchestra. jadi kalo kita artiin dari kanji, karaoke artinya orchestra yang kosong, atau maksudnya orchestra tanpa vocal.





Belajar Tulisan Jepang

26 01 2008
Duh, gw ga ada kerjaan nih di kamar, udah disini sendirian, kamarnya super mini, ga ada springbed (cuma pake futon / kasur ala jepang yang sering nobita pake hehe), ga bisa tidur pula! ya udah biar gw ngantuk, gw nge-post pelajaran bahasa jepang aja deh, kali2 ada yang tertarik.
Buat belajar bahasa jepang, intinya pertama2 kita harus belajar 3 tipe huruf, yaitu hiragana, katakana, dan kanji. banyak orang awam yang sblm belajar bahasa jepang udah ketakutan gara2 huruf2 ini, padahal buat belajar huruf2 ini sama skali ga susah. sebelum gw kasih diagram huruf ini, gw kasih tau dulu perbedaan2nya.
1. Hiragana
Huruf hiragana itu adalah huruf standard jepang (kayak abjad di alphabet lah). jadi biasanya anak2 tk kalau belajar tulisan, mulai dari hiragana dulu. sementara kalau udah sd, udah mulai belajar kanji. oh iya, kalo mau blajar jepang, at least harus bisa baca hiragana. gampang kok, coba2 aja di ulang2, paling dalem sehari juga udah apal.
hira1a1.jpg
Chart hiragana di atas adalah struktur hiragana yang paling dasar. kalo smua hiragana yang ada di chart atas udah apal smua, kita lanjutin ke bawah yok! yang di bawah tinggal tambahan2nya doang kok. perhatiin deh, cuma beda titik dua dan buletan. tapi kalo kita tambahin titik dua atau buletan di sebelah atas tulisan hiragana, bunyinya bakal berubah. kita liat deh bedanya :
hirchart2.jpg
Kalo chart yang di atas udah bisa juga, kita lanjutin ke bagian terakhir. jadi kita bisa ngegabungin huruf hiragana dengan huruf hiragana yang kecil. nih kita liat bunyi2nya :


ok.jpg
Skarang coba deh baca kalimat di bawah ini, pelan2 aja :
contohhir.gif
Kalo kita liat contoh nomor 1, knapa huruf “ha” bacanya jadi “wa”? huruf “ha” disitu fungsinya hanya sebagai penanda subjek, dimana subjeknya kan “saya” / “watashi”. jadi kalo kita nulis “ha” yang berfungsi sebagai penanda subjek doang, bacanya menjadi “wa”. oh iya, ini ada web utk belajar cara nulis hiragana yang bener : klik disini
2.Katakana
Huruf katakana adalah huruf yang digunain buat nulis kata2 serapan. berhubung abjad standard jepang ga bisa mencakup seluruh pronounciation dari bahasa lain (kayak misalnya huruf V, huruf W, dll), orang jepang membuat beberapa huruf2 khusus untuk melafalkan bunyi2 yang ga ada di bahasa standard jepang. jadi untuk penulisan nama orang2 asing (kayak kita2 gini), harus make huruf katakana.
kana1a.jpg
Sama kayak hiragana, ada 5 huruf dalam katakana yang bisa berubah kalo ditambahin titik dua atau buletan :
kana2.jpg
Karena di bahasa jepang ga ada pelafalan huruf “v”, bunyi “wi” dan beberapa bunyi lain, untuk men-jepang-kan bahasa asing yang mengandung bunyi2 tsb ada beberapa tambahan kombinasi huruf di katakana:
contohkat1.gif
3. Kanji
Kanji itu sbenernya aksara yang pertama kali dibuat oleh cina (tapi skarang korea lagi ngotot, katanya korea yang nemuin hehe), dan menurut sejarah jaman dulu banget, ada utusan dari jepang yang dateng ke cina untuk mempelajari huruf2 ini. sampe akhirnya berlakulah sistem penulisan kanji juga di jepang. kanji cina dan jepang sama persis, ga ada bedanya. cuma di cina sendiri (kecuali taiwan), kanji yang di pake skarang ini adalah kanji yang udah di modifikasi menjadi lebih mudah. sementara di jepang masih kanji dengan versi original.
Cara membaca kanji sendiri dibagi menjadi 2 jenis : kunyomi dan onyomi. kunyomi adalah cara membaca versi jepang, sementara onyomi adalah cara membaca versi cina. kunyomi biasanya dipake untuk nulis kata2 kerja (kebanyakan sih kata kerja, tapi ada kasus2 lain juga), sementara onyomi untuk kata2 gabungan. dulu gw sempet bingung, katanya onyomi adalah cara membaca kanji versi cina, tapi kok bunyinya bener2 beda ya ama kanji bahasa cina? tapi setelah gw tanya2 sama orang2 cina daratan, banyak sih bunyi kanji mereka sama kanji jepang yang “rada” mirip kalo dibaca dengan onyomi, walaupun sbenernya beda cara bacanya (mungkin krn orang jepang ga bisa ngebaca dengan logat cina, makanya akhirnya logat cina-nya pun dijadiin logat jepang hehehe).
taberu.gif Kanji disebelah kiri ini cara bacanya “Taberu” yang artinya adalah makan. ini adalah salah satu contoh cara pembacaan kanji dengan kunyomi atau cara baca versi jepang. jadi biasanya kalo pembacaan dengan kunyomi, selain kanji, ada kombinasi dari hiragana juga.
nomu.gif Nah skarang gw kasih contoh ke dua. kanji disebelah kiri ini adalah kanji dengan cara baca kunyomi (ada hiragananya lagi kan disebelah kanannya), bunyinya “Nomu” yang artinya minum. selain ada kanji disebelah kanannya, di atas kanji-nya sendiri ada hiragana kan? nah itu disebut furigana. furigana sbenernya ga usah di tulis juga gpp, tapi untuk ngebantu anak kecil atau orang2 asing supaya gampang baca kanji, kadang2 suka ditambahin di atas kanji itu sendiri sbg penuntun.
inshoku.gif Ok, skarang sebagai contoh cara baca onyomi / versi cina, kita liat gambar di kiri deh. cara bacanya “inshoku” yang artinya makan dan minum. jadi biasanya kalo ada kanji gabungan kayak gini, cara membacanya dengan onyomi (versi cina), walaupun banyak juga sih kasus2 yang harus dibaca dengan kunyomi. jadi dari contoh yang gw kasih tadi bisa keliatan kan kalo 1 buah kanji itu ada macem2 cara bacanya. misalnya kanji makan, kalo dibaca dengan kunyomi bunyinya “Taberu”, tapi kalo dibaca dengan onyomi bunyinya “shoku”. kanji minum juga kayak gitu, kalo dengan kunyomi bacanya “Nomu”, tapi kalo dengan onyomi bacanya “in”.
Jujur sih kalo buat blajar kanji emang harus niat. kalo cuma pengen skedar bisa ngomong bahasa sehari2 aja sih, ga penting2 banget menurut gw. asal bisa hiragana, katakana, dan kanji2 dasar aja udah cukup kok. kalau udah bisa baca, coba belajar grammar yok!

Rumah Adat Minangkabau


Rumah Adat Minangkabau (Bagonjong)

minang1Rumah adat minangkabau memiliki bentuk yang khas terutama pada bentuk atapnya yang disebut sebagai atap GONJONG atau BAGONJONG.
Dalam materi kali ini saya mencoba menguraikan tahapan membuat atap gonjong tersebut dengan AutoCAD, dimana ini adalah request dari mahasiswa.
Garis atap disebut dengan garis jurai, baik itu jurai dalam atau jurai luar. Khusus untuk atap GONJONG sering disebut dengan garis ALUA JO PATUIK, atau jika diterjemahkan dengan kasar; garis yg dalam pembuatannya secara di ulur/di kira-kira dan di tatap/di perhatikan ==> mungkin secara coba-coba :)
Pertama buat dulu sebuah persegi panjang dengan ukuran 25 x 20 satuan (ukuran ini hanya asumsi, tergantung kondisi lapangan)
Selengkapnya»

image006
→ Setelah itu buat sebuah segitiga dengan tinggi 8 satuan
image008
Kemudian buat sebuah garis lurus ditarik dari tengah garis sisi kanan ke arah kanan sejauh 16 satuan →Dan buat sebuah garis lengkung dengan perintah ARC, atur bentuk lengkung sebaik mungkin → Setelah itu, mirror garis lengkung tersebut
image010image012
Kemudian dengan perintah ROTATE3D → putar sebesar 900 segitiga yang pertama(ketinggian 8 satuan) → putar sebesar 1050 segitiga yang kedua (ketinggian 16 satuan yang memiliki garis lengkung).
image014
gonjong1
Copy 1 buah segitiga pertama (ketinggian 8 satuan) tepat di tengah gambar atap.
image0171gonjong2
Setelah itu lihat gambar atap ini dari tampak samping. Dengan perintah POLYLINE buat garis bubungan dengan cara;
Pertama, klik POLYLINE, kemudian klik puncak segitiga pertama, kemudian klik puncak segitiga di tengah, kemudian ketik huruf A (garis polyline menjadi ARC), klik puncak bubungan terakhir.
gonjong3
Hapus segitiga di tengah → Aktifkan toolbar SURFACE → image029
Setelah itu pada kotak command prompt ketikkan perintah berikut ini: 
  • SURFTAB1 <enter>
  • 20 <enter>
  • SURFTAB2 <enter>
  • 20 <enter>
atau jika dilihat pada tampilan command image031
Surftab dengan nilai 20 berarti jumlah jaring/net-nya sejumlah 20 buah.
Klik icon EDGE SURFACE image032 klik empat buah garis atap pembentuk gonjong <lihat gbr dibawah> klik secara berurutan → setelah itu akan langsung terlihat arsir atap bagonjong
image034image036
gonjong4

Lakukan juga untuk sisi lainnya, atau lebih baik dengan me-MIRROR-kan atap gonjong yang sudah ada
image041image039

Setelah itu tergantung kreatifitas anda….
image037
gonjong5
image043
image045
Selamat Mencoba