Asal Usul Nama Gunung Fujiyama |
Ditulis oleh Erabaru | Jumat, 12 Maret 2010 |
Sang kakek kemudian membawa anak perempuan itu pulang
ke rumah. Sesampainya di rumah, kakek memberi tahu nenek dan mereka
akhirnya memberi nama anak itu Kaguya. Setelah merawat Kaguya, setiap
kakek pergi ke gunung untuk menebang bambu, di dalam bambu tersebut
pasti ditemukan emas. Kehidupan merekapun menjadi makmur berkat Kaguya.
Tak
terasa putri Kaguya tumbuh menjadi sosok putri yang sangat cantik
sampai kecantikannya itu tersebar ke seluruh pelosok negeri. Banyak
orang-orang dari kalangan berada sampai pajabat kerajaan ingin
mempersunting putri Kaguya, tetapi entah mengapa putri Kaguya menolak
lamaran mereka. Putri Kaguya memikirkan cara untuk menolak lamaran
mereka dengan menyuruh membawa barang-barang yang mustahil adanya.
Siapa yang berhasil membawa barang-barang yang diinginkan sang putri,
maka dia akan menerima lamaran salah satu dari mereka. Barang-barang
tersebut diantaranya adalah mangkuk suci sang Buddha, kalung yang
terbuat dari bola mata naga, kipas bercahaya dan lain-lain. Para lelaki
itu datang dengan membawa barang yang diminta, namun semua barang yang
dibawa itu palsu karena barang yang diminta putri Kaguya tersebut
mustahil ditemukan di bumi ini.
Malam bulan
purnamapun akan segera datang. Sambil memandang bulan, putri Kaguya
menangis dalam kesedihan. Kakek dan nenek merasa khawatir kenapa putri
kesayangannya merasa sedih. Akhirnya pada tanggal 8 Agustus, putri
Kaguya menyampaikan perasaannya kapada kakek dan nenek. Ia mengaku bahwa
sebenarnya ia berasal dari bulan dan harus kembali ke bulan saat bulan
purnama tiba. Putri Kaguya sedih karena harus meninggalkan kakek dan
nenek yang dicintainya. Karena tidak mau kehilangan putri Kaguya, maka
kakek dan nenek berusaha mempertahankan putri Kaguya saat sang putri
dijemput oleh utusan bulan untuk kembali ke bulan. Namun usahanya itu
sia-sia. Akhirnya putri Kaguya pergi menuju bulan.
Sebagai
kenang-kenangan dan tanda terima kasih, putri Kaguya memberi Fushi no
kusuri (Obat hidup kekal) kepada kakek dan nenek yang selama ini
merawatnya. Sayangnya, kakek membakar obat itu karena ia merasa meskipun
bisa hidup abadi dengan meminum obat itu, tanpa ada Kaguya di sisi
mereka apalah artinya. Kakek membakar obat itu di atas puncak gunung
tertinggi di Jepang. Gunung tempat sang kakek membakar obat itu kemudian
diberi nama Fushi no yama (gunung abadi), dan gunung itu sekarang
dikenal dengan nama Fujiyama.
Gunung Fuji adalah
gunung keabadian atau orang Jepang menyebutnya Fuji san (san berarti
gunung, khusus untuk menyebut gunung Fuji) merupakan gunung berapi aktif
yang terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi.
Ketinggian gunung Fuji adalah 3.776 M. Gunung ini adalah simbol bagi
negara Jepang selain bunga sakura. (Erabaru/yqm)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar